Rabu, 21 Maret 2012

BAB 2 PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

NAMA           : FARADILLAH LAMIRA
NPM               : 28211317
KELAS          : 1EB09

BAB 2
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

1.      Strategi Pembangunan
a)      Strategi Pertumbuhan
Konsep strategi pertumbuhan :
·         Strategi pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal serta bagaimana menanamkan secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat. Sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
·         Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonom akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle down effect)  pendistribusian kembali.
·         Jika aterjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan ekonomi.
·         Kritik paling keras dari strategi pertumbuhan ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

b)     Strategi Pembangunan dan Pemerataan
Konsep strategi ini ditekankannya untuk peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk dan paket program terpadu.

c)      Strategi Ketergantungan
Inti dari konsep strategi ketergantungan menitikberatkan untuk meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional dan sejenisnya. Konsep ini timbul dikarenakan tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan pemerataan.


d)     Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, mereka mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih maju/kaya. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kayak e miskin (spread effects),  lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effects).
Perbedaan pendapat    :
Myrdall  tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai.
Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

e)      Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Strategi ini menitikberatkan untuk menaggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan dikeluarkannya dokumen: Employment, Growth, and Basic Needs : A One World Problem. ILO dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.

2.      Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
Faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan sangat erat hubungannya dengan tujuan yang hendak dicapai. Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.
Perkembangan Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi, yaitu:
·         Tingginya tingkat pengeluaran perkapita
·         Tingginya tingkat penghasilan perkapita
·         Teknologi yang maju
Ekonomi pembangunan :Ilmu yang mempelajari tentang pembangunan perekonomian masyarakat di negara berkembang, menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.
Pembangunan ekonomi : Proses pembangunan perekonomian di suatu negara sehingga pendapatan penduduk perkapita di suatu negara tersebut meningkat dalam jangka waktu yang panjang dan  mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya.
Manfaat pembangunan ekonomi  yaitu :

a)      Meningkatnya GNP
b)      Mengurangi pengangguran
c)      Meningkatkan kemakmuran
d)     Pengelolaan alam yang lebih baik
e)      Modal yang terkumpul


faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi yaitu :

·         Ukuran suatu Negara (geografis, penduduk dan pendapatan)
·         Sistem&struktur politik
·         Latar belakang histories
·         Hubungan internasional
·         Bantuan modal internasional
·         Pemerataan&pertumbuhan penduduk
·         Pendidikan
·         Teknologi




3.      Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

·         Sebelum orde baru
strategi pembangunan di Indonesia sebelum orde baru secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akan tetapi pada kenyataannya terlihat adanya kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
·         Pada awal orde baru
strategi pembangunan di Indonesia pada awal orde baru lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan dan strategi yang berwawasan ruang. Periode ini kemudian disusul dengan periode Repelita dan dalam setiap Repelita, khususnya sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang diberlakukan di Indonesia adalah
·         strategi yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus berorientasi pada keadilan (pemerataan)
·          menghapus kemiskinan
·          keadilan (pemerataan) antar daerah
·         Pembagian wilayah pembangunan ini tidak didasarkan pada pembagian secara adminstratif politis yang ada.

4.       Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembagunan bertujuan untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.
Ciri-ciri perencanaan pembangunan :

·         Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
·         Meningkatnya pendapatan perkapita
·         Merubah struktur ekonomi
·         Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
·         Pemerataan pembangunan


Manfaat Perencanaan :
·         Adanya pengarahan kegiatan.
·         adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
·         Adanya perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi.
·         Mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
·         memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
·         Dapat dilakukan penyusunan skala prioritas.
·         Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
·         Adanya alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
·         Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif.
·          Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
·         perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
·         stabilitas ekonomi.
Referensi         :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/

Kamis, 15 Maret 2012

BAB 1 TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

NAMA           : FARADILLAH LAMIRA
NPM               : 28211317
KELAS          : 1EB09

BAB 1
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1.      Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling berkaitan atau berhubungan yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesatuan.
2.      Perkembangann Sistem Perekonomian
a)      Sistem Perekonomian Pasar (liberalis / kapitalis)
Sistem perekonomian pasar bebas disebut juga sistem ekonomi Laissez Faire adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, pemerintah sama sekali tidak berperan dalam kegiatan ekonomi.
Ciri-ciri :
·         Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
·         Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
·         Campur tangan pemerintah dibatasi
·         Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi.
·         Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
·         Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.

b)     Sistem Perekonomian Perencanaan (etatisme / sosialis)
Sistem perekonomian yang segala kegiatan ekonomi dikuasai oleh pemerintah dan dikomandokan oleh pusat. Peran Negara sangat berpengaruh untuk mengatur segala sesuatunya. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi.
Ciri-ciri :
·         Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
·         Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
·         Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
·         Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
·         Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.

c)      Sistem Perekonomian Campuran
Sistem perekonomian campuran adalah sistem perekonomian kombinasi antara sistem perekonomian liberal dan sosialis. Pemerintah dan swasta berperan dalam sistem perekonomian ini. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Ciri-ciri :
·         Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
·         Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
·         Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
·         Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
·         Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
·         Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.

d)     Perbedaan Sistem Ekonomi

Sistem perekonomian pasar (liberal / kapitalis)

Kelebihan :
·         Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
·         Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
·         Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
·         Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.

Kekurangan :
·         Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
·         Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
·         Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
·         Sulit terjadi pemerataan pendapatan.

Sistem perekonomian perencanaan (etatisme / sosialis)

Kelebihan :
·         Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
·         Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.

·         Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
·         Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.

Kekurangan :
·         Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
·         Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
·         Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.

Sistem perekonomian campuran

Kelebihan :
·         Kebebasan berusaha.
·         Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan.
·         Lebih mementingkan umum dari pada pribadi.

Kekurangan :
·         Beban pemerintah berat dari pada beban swasta.
·         Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas.

3.      Perkembangan Perekonomian Indonesia

a)      Sistem perekonomian sebelum orde baru
Meskipun pada awal perkembangannya perekonomian Indonesia menganut Sistem Ekonomi Pancasila, Ekonomi Demokrasi, dan mungkin Campuran. Namun bukan berarti Sistem Perekonomian Liberalis dan Etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Pada awal tahun 1950-1957 Indonesia menggunakan Sistem Ekonomi Liberalis dan di tahun 1960-orde baru menggunakan Sistem ekonomi Etatisme.
Rencana ekonomi pada tahun 1950-1965:
·         Program Banteng pada tahun 1950. Tujuannya untuk membantu pengusaha pribumi
·         Program Sumitro Plan tahun 1951
·         Rencana Lima Tahun Pertama tahun 1955-1960
·         Rencana Delapan Tahun
Akan tetapi rencana dan program tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Faktor-faktor kegagalan:
·         Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relative bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik.
·         Dana Negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi melainkan untuk kepentingan politik dan perang.
·         Terlalu pendeknya masa kerja kabinet.
·         Program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan aspirasi dari berbagai pihak
·         Kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia (liberalis 1950-1957 dan epatis 1958-1965)
Dampak sistem perekonomian entatis di Indonesia:
·         Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.
·         Hutang luar negeri yang diperguanakan untuk proyek ‘Mercu Suar’.
·         Defisit anggaran Negara yang semakin besar dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga terjadi inflasi.
·         Laju pertumbuhan penduduk (2,8%) yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu, yakni sebesar 2,2%

b)     Sistem Perekonomian Berdasarkan Demokrasi Ekonomi
Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah (Suroso, 1993) :
·         Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan  atas asas kekeluargaan.
·         Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
·         Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
·         Sumber-sumber kekayaan dan keuangan nnegara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga peerwakilan pula.
·         Warga Negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
·         Hak milik perorangn diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
·         Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tiak merugikan kepentinga umum.
·         Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihari oleh Negara.

c)      Penentangan sistem free fight liberalism, etalisme (ekonomi komando) dan monopoli
Ciri-ciri positif dari Demokrasi Ekonomi diatas tidak mengijinkan adanya :
·         Free Fight Liberaslism
Adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
·         Etatisme
Keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
·         Monopoli
Suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sanh monopoli.

d)     Perkembangan ekonomi Indonesia setelah orde baru
Awal orde baru diawali dengan masa rehabilitasi, perbaikan hamper diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sector ekonomi.
Rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk:
·         Membersihkan segala aspek kehidupan dan sisa-sisa faham dan sistem perekonomian yang lama (liberal/kapitalis dan etstisme/komunis)
·         Mmenurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
Tercatat bahwa:
·         Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%
·         Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%
·         Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%
·         Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%
Dari data di atas , menjadi jelas, mengapa rencana lima tahun pertama (REPELITA I) baru dimulai pada tahun 1969.

4.      Para Pelaku Ekonomi
a)      Pelaku ekonomi  dan agen-agen pemerintah dalam pembangunan ekonomi

Pelaku ekonomi
a)      Ilmu ekonomi mikro
·         Pemilik faktor produksi
·         Konsumen
·         Produsen
b)      Ilmu ekonomi makro
·         Sektor rumah tangga
·         Sektor swasta
·         Sektor pemerintah
·         Sektor luar negeri
Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok yang sring disebut sebagai agen-agen pemerintahan dalam pembangunan ekonomi, yakni koperasi, sektor pemerintah dan sektor swasta.
Sesuai dengan konsep Ttrilogi pembangunan (pertumbuhan, pemerataan, dan kestabilan ekonomi), maka masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi sbb:

Koperasi
Pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
Swasta
Pertumbuhan kegiatan ekonomi pemeretaan hasil ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
Pemerintah BUMN
Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi.

b)     Peranan BUMN dalam sistem perekonomian Indonesia

Pemerintah mendirikan perusahaan Negara (BUMN). Sesuai dengan UU No.19 tahun 2003, BUMN adalah badan usaha seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.
Peranan pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.
Peranan pemerintah sebagai pengatur kegiatan ekonomi berarti pemerintah juga berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka melaksanakan peranannya tersebut pemerintah menempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut ini:
·         Kebijaksanaan dalam dunia usaha Usaha untuk mendorong dan memajukan dunia usaha, pemerintah melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut ini.
·         Kebijaksanaan di bidang perdagangan.
·         Kebijaksanaan dalam mendorong kegiatan masyarakat Kebijaksanaan pemerintah dalam mendorong kegiatan masyarakat.
Peran BUMN :
a)      Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
b)      Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien.
c)      Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
d)     Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

c)   Landasan konstitusional, latar belakang  dan bentuk BUMN
      Landasan konstitusional BUMN di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945.
      Latar belakang BUMN dalam konteks perekonomian Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting. Bukan hanya eksistensinya  saja tetapi diperluhkan investasi untuk produksi barang dan jasa yang tidak dapat dilakukan oleh swasta.
3 Bentuk-bentuk BUMN :
·         Perusahaan Jawatan (Perjan)
·         Perusahaan Umum (Perum)
·         Perusahaan perseroan (Persero)
Maksud dan tujuan Perjan, Perum dan Persero
·         Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian Negara pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
·         Mengadakan pemupukan keuntungan/pendapatan.
·         Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak
·         Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
·         Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegiatanswasta dan koperasi dengan antara lain menyediakan kebutuhan masyarakat, baik dalam bentuk barang maupun jasa dengan memberikan barang yang bermutu dan memadai.
·         Turut aktif membeerikan bimbingan kegiatan kepada sektor swasta, khhususnya pengusaha golongan ekonomi lemah dan sektor koperasi
·         Turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerinta di bidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya.
d)   Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran :
·         Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
·         Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
·         Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
·         Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Referensi:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/bumn-3/
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Pelaku-Pelaku_Ekonomi_Dalam_Sistem_Perekonomian_Indonesia_8.2_%28BAB_15%29
http://kisaranku.blogspot.com/2010/10/pengertian-sistem-lengkap.html)
bab1-sistem_perekonomian_indonesia.pdf